KONSEP
MANAJEMEN KARIER PEGAWAI
A.
PENGERTIAN MANAEMEN KARIER
1.
PENGERTIAN KARIER
Pengertian Karir ditafsirkan
beragam oleh para ahli sesuai disiplin
ilmunya.
a.
Menurut Simamora
(2001:505) karir adalah “ Urutan ak tifitas-aktifitas yang berkaitan dengan
pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi seseorang
selama rentang hidup orang tersebut”. Perencanaan karir merupakan proses yang
disengaja di mana dengan melaluinya seseorang menjadi
sadar akan atribut-atribut yang berhubungan dengan
karir personal dan serangkaian langkah
sepanjang hidup memberikan sumbangan pemenuhan karir.
b.
Pendapat
Ekaningrum (2002 : 256). Karir
tidak lagi diartikan sebagai adanya
penghargaan institusional dengan meningkatkan kedudukan
dalam hirarki formal yang sudah ditetapkan dalam
organisasi. Dalam paradigma tradisional, pengembangan
karir sering dianggap sinonim dengan persiapan untuk
mobilitas ke jenjang lebih tinggi, sehingga
karir akan mendukung efektifitas individu dan organisasi
dalam mencapai tujuannya.
c.
Menurut Dalil
S (2002 : 277) “ karir merupakan suatu proses yang sengaja
diciptakan perusahaan untuk membantu karyawan agar membantu
partisipasi ditempat kerja. Sementara itu Glueck (1997 :134) menyatakan karir
individual adalah urutan pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan yang
dialami seseorang selama masa kerjanya. Sehingga
karir individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai
kesempatan, tapi dari sudut pandang
organisasi karir merupakan proses regenerasi tugas
yang baru.
d.
pendapat
Ekaningrum (2002:258) karir digunakan untuk menjelaskan
orang-orang pada masing-masing peran atau status. Karir adalah semua jabatan
(pekerjaan) yang mempunyai tanggung jawab individu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa karir adalah suatu rangkaian atau pekerjaan yang dicapai seseorang dalam kurun waktu tertentu berkaitan dengan sikap, nilai, perilaku, dan motivasi individu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa karir adalah suatu rangkaian atau pekerjaan yang dicapai seseorang dalam kurun waktu tertentu berkaitan dengan sikap, nilai, perilaku, dan motivasi individu.
2.
PENGERTIAN MANAJEMEN KARIER
Manajemen karir adalah proses
pengelolaan karir pegawai yang meliputi tahapan kegiatan perencanaan karir,
pengembangan dan konseling karir, serta pengambilan keputusan karir.
Manajemen
karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit
tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen
karir mencakup area kegiatan yang sangat luas.
Manajemen karir adalah
proses dimana organisasi mencoba untuk menyesuaikan minat karir individual dan
kemampuan organisasi untuk merekrut karyawan (Gutteridge, 1976). Sedangkan
menurut Greenhouse (1987), manajemen karir adalah proses dimana individu
mengumpulkan informasi mengenai nilai, minat, kelebihan dan kekurangan skill
(career exploration), mengidentifikasikan tujuan karir, dan penggunaan
strategi karir tersebut akan tercapai.
B.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KARIER
Secara luas,
manajemen karir meliputi seluruh kegiatan yang berkenaan dengan pekerjaan
pegawai. Kegiatan ini di mulai dari proses penarikan (rekrutmen) pegawai,
penempatan pegawai, pengembangan pegawai, dan berakhir pada pemberhentian
pegawai. Walker (1980) misalnya, membuat sederetan issue dalam manajemen
karir. Ia mengkaitkannya dengan berbagai kegiatan perencanaan ketenagakerjaan.
Berikut adalah tabel Walker (sesuai penyesuaian seperlunya oleh penulis).
Tabel 9.1 Ruang Lingkup Manajemen Karir
Aspek Manajemen
Karir Tenaga Kerja
|
Kegiatan Perencanaan
|
Rekrutmen
-
Menarik
pelamar kerja
-
Menentukan
persyaratan penerimaan pegawai
-
Seleksi
calon pegawai
-
Orientasi
dan latihan pra jabatan
Penempatan
-
Menentukan
persyaratan kerja dan jalur karir
-
Menetukan
sistem penempatan
-
Menentukan
pekerjaan yang membutuhkan pegawai baru
-
Menentukan
prosedur seleksi
-
Mendesain
manajemen/program seleksi
-
Menentukan
seleksi relokasi
Pelatihan dan Pengembangan
-
Menentukan
mekanisme
-
Perencanaan
karir individual
-
Merancang
dan mengembangkan program
-
Riset
dan evaluasi
Rekrutmen
-
Pemberhentian
-
Pensiun
-
Demosi
dan transfer
|
-
Mengetahui
jml calon pegawai yg tersedia
-
Memanfaatkan
biro iklan Depnaker
-
Menentukan
kebutuhan staf
-
Menentukan
persyaratan kepegawaian
-
Membuat
pengumuman perekrutan
-
Menentukan
proses seleksi
-
Menentukan
strategi orientasi
-
Mencari
cara meminimalkan biaya perekrutan
-
Menentukan
persyaratan kerja jalur kerja rumpun pekerjaan
-
Menentukan
cara pembuatan sistem penempatan pegawai
-
Menentukan
derajat keterlibatan pegawai dalam proses penempatan
-
Memvalidasi
prosedur selesksi pegawai
-
Mengelola
pegawai yang berpotensi tinggi untuk meniti karir secara tepat
-
Mencari
cara meminimalkan akibat buruk dari relokasi pegawai
-
Menyediakan
sarana dan prasarana bagi pegawai untuk melakukan perencanaan karir mereka
sendiri
-
Mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan dan pengembangan
-
Mencari
strategi pengembangan yang paling efektif-efisien
-
Mengevaluasi
prog pengembangan
-
Menentukan
kebijakan dan filosofi tentang perjenjangan karir
-
Menentukan
kebiajakn tentang pemberhentian pegawai
-
Menentukan
kebijakan tentang pensiun pegawai
|
Kita lihat dari
tabel tersebut bahwa manajemen karir dapat meliputi segala urusan yang
bersangkutan dengan pegawai dan tugas yang diberikan kepadanya. Lebih jauh lagi,
manajemen karir sesungguhnya juga menjangkau hal-hal yang bersifat kualitatif
dan sukar diukur seperti keinginan dan harapan pegawai dalam hidup dan
pekerjaannya.
Organisasi
mempunyai rencana dan tujuan yang harus dicapai. Untuk mecapai tujuan ini diperlukan
sumber daya manusia (disamping sumber daya lain). Di pihak lain, pegawai juga
mempunyai rencana dan tujuan (karir) yang ingin dicapainya. Untuk itu
diperlukan suatu sistem pengembangan karir pegawai.
Untuk menyatukan
kebutuhan organisasi dam kebutuhan pegawai ini, diperlukan suatu manajemen yang
menguntungkan kedua belah pihak. Manajemen yang baik dan saling mengungtungkan
ini terangkum dalam suatu sistem SDM yang terdiri dari banyak komponen
(subsistem).
RMK ini akan
membahas hal-hal khusus tentang manajemen karir, yaitu perencanaan karir dan pengembangan karir. Selain itu,
hal-hal yang dibahas dalam bab ini didasarkan pada asumsi bahwa pegawai telah
berada di dalam organisasi tidak sedang dalam proses perekrutan atau
pemberhentian.
C.
PERENCANAAN KARIER PEGAWAI
Perencanaan karir
merupakan kegiatan atau usaha untuk mengatakan perjalanan kerier pegawai serta
mengidentifikasi hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan karir
tertentu.
MEKANISME PERENCANAAN PEGAWAI
Ada
beberapa tahap yang perlu kita lakukan dalam proses perencanaan karir pegawai.
Tahap tersebut yaitu : 1) Analisa kebutuhan karir individu; 2) Pemetaan karir
individu; 3) Penilaian kinerja undividu; 4) Identifikasi usaha-usaha untuk
mencapai tujuan karir.
a.
Analisis Kebutuhan
Karir Individu
Analisis kebutuhan
karir individu, dalam hubungannya dengan karir pegawai, adalah proses
mengidentifikasi potensi (kekuatan) dan kelemahan yang dimiliki oleh seorang
pegawai, agar dengan demikian karir pegawai yang bersangkutan dapat
direncanakan dan dikembangkan sebaik- baiknya.
Pada
dasarnya, analisis kebutuhan karir individu ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu
atasan langsung dan pegawai itu sendiri. Kedua belah pihak ini harus bekerja
sama sebaik-baiknya sehingga kebutuhan karir pegawai dapat di identifikasi
sebaik- baiknya.
Sedikitnya ada dua
cara untuk mengidentifikasi kebutuhan karir pegawai yaitu career by
objective (CBO) dan analisis peran kompotensi.
a.
Career By Objective
Melalui
cara pertama (CBO), pegawai dibimbing untuk menjawab beberapa pertanyaan
tentang dirinya sendiri, yaitu :
Dimana saya saat ini? Pertanyaan ini dimaksudkan untuk
membantu pegawai mengingat kembali apa saja yang pernah dicapainya di masa
lalu, dan kegagalan apa saja yang pernah dialaminya. Dengan kata lain, pertanyaan
ini menggiring si pegawai untuk mengkaji kembali perjalanan hidup yang pernah
ia lalui, serta memberi tanda pada bagian – bagian terpenting dalam perjalanan
hidup itu, di mana ia sukses, di mana pula ia gagal.
Siapa saya? Pertanyaan ini dimaksudkan untuk
membantu pegawai menemukan jati dirinya. Pegawai dibimbing untuk menjenguk isi
jiwanya sendiri dan menjawab:
Apa
kelebihan dan kekurangan saya ? Apa bakat saya ? Apakah saya punya bakat
menjadi pemimpin ? Apakah saya
pemberani ? Penakut ? Jujur ? dan seterusnya.
Apa yang sebenarnya ingin saya capai? Pertanyaan ini dimaksud untuk
membantu pegawai memformulasikan cita-citanya sendiri secara realistis. Ia
dibantu untuk menjawab: Apakah dengan kemampuan yang saya miliki ini, saya
tanpa sadar mendambakan sesuatu yang terlalu muluk ? Apakah justru cita- cita
saya terlalu rendah ? Pesimis ? Kurang
ambisius ?
Pekerjaan apakah yang paling cocok
bagi saya?
Pertanyaan ini mendorong pegawai untuk berpikir lebih realistis dan praktis. Ia
dituntut untuk memilih. Ia dituntut untuk menentukan nasibnya sendiri. Apakah
saya cocok bekerja dilapangan yang membutuhkan keterampila keterampilan teknis?
Apakah saya cukup punya bakat dan kemauan untuk bekerja “ dibelakang meja”,
untuk memikirkan hal- hal yang teoritis dan
konseptual ?
Jabatan apa yang paling cocok untuk
saya? Pertanyaan
ini sudah menjurus ke jabatan-jabatan yang ada didalam organisasi tempat si
pegawai bekerja. Cocokkah saya staf marketing ? Atau saya justru lebih cocok
bekerja sebagai staf keuangan dan sebagainya.
b.
Analisis Peran – Kompetensi
Yang dimaksud dengan analisis peran – kompetensi disini
adalah analisis untuk mengetahui peran (atau jabatan) apa yang paling sesuai
untuk seorang pegawai, kemudian mengkaji kompetensi apa saja yang telah dikuasi
oleh si pegawai dan kompetensi mana yang belum dikuasi.
1.
Pemetaan Karir
Individu
Jika
analisis kebutuhan karir individu sudah dilakukan, maka hal ini diharapkan
telah melahirkan profil (gambaran) yang lengkap tentang seorang pegawai. Jika
hal ini telah tercapai, maka “peta kerier” pegawai tersebut seharusnya sudah
dapat dibuat.
Jadi,
pemetaan karir individu adalah suatu proses untuk menggambarkan prospek karir
seorang pegawai termasuk penjelasan tentang tingkat kesiapan di pegawai itu
untuk memangku jabatan tertentu.
Dalam
sebuah peta kerier, seorang pegawai dikatakan sebagai seorang yang berbakat
untuk memangku jabatan-jabatan tertentu, misalnya :
1.
Kepala divisi pemasaran
2.
Kepala divisi keuangan
3.
Kepala divisi produksi
Dalam
hal ini, nomor urut di atas (1, 2, 3) sengaja disusun demikian untuk menunjukkan
tingkat kemungkinan si pegawai memegang jabatan tersebut. dalam contoh diatas,
nomor 1 (menjadi Kepala Divisi Pemasaran) paling mungkin, dan nomor 3
kemungkinannya paling rendah.
Dalam
peta karir tersebut, dijelaskan mengapa pegawai bersangkutan diangap lebih
berkemungkinan menjadi kepala divisi pemasaran dari pada kepala divisi keuangan
atau kepala divisi produksi.
2.
Penilaian Kinerja
Individu
Pemetaan
karir individu tidak menjamin seorang pegawai untuk menduduki jabatan tertentu
di masa depan. Jelasnya, peta tersebut masih harus dibuktikan secara empiris
(nyata) apakah pegawai tersebut benar-benar punya bakat dan kemampuan yang
menunjang jabatan-jabatan yang tersebut
dalam peta keriernya.
Penilaian
kinerja individu sesungguhnya merupakan usaha untuk mencari bukti-bukti nyata
tentang kualitas kinerja seorang pegawai. Tentu saja bukti-bukti nyata yang
didapat dari proses penilaian kinerja tidak hanya berguna untuk keperluan
pembinaan karir pegawai, tetapi juga untuk keperluan lain seperti menentukan
bonus, mencari masukan untuk menentukan suatu kebijakan, dan lain-lain.
3.
Identifikasi Usaha
Untuk Mencapai Tujuan Karir
Dikatakan
bahwa suatu jabatan tidak datang begitu saja kepada seorang pegawai, tetapi si
pegawai itulah yang harus berusaha mencapai jabatan yang dicita-citakannya. Hal
ini tentu dapat mengundang perdebatan pro-kontra untuk menentukan sikap mana
yang paling benar.
Pegawai sebaiknya tidak perlu memusingkan
prospek karirnya sendiri, ataukah si pegawai harus cukup “ambisius” untuk
mengejar karirnya sendiri ?
Yang
jelas baik organisasi maupun pegawai yang bersangkutan mempunyai kewajiban
untuk berusaha agar perjalanan karir pegawai tidak tersendat, apalagi mandeg.
Umum diketahui, tersendatnya karir pegawai cepat atau lambat akan menimbulkan masalah
bagi semua pihak.
Dari
contoh di atas, baik organisasi maupun pegawai harus berusaha agar prospek
karir menjadi “kepala divisi permasaran” dapat direalisasikan secepat mungkin.
Untuk itu perlu dipertanyakan: usaha-usaha apa yang perlu dilakukan agar
pegawai ini dapat dan mampu menjadi Kepala Divisi Pemasaran ?
Jawaban
untuk pertanyaan ini mungkin akan berupa sederetan kegiatan yang harus
dilakukan oleh si pegawai, misalnya :
a.
Kursus bahasa
Inggris
b.
Magang di divisi
pemasaran
c.
Berpartisipasi
dalam prospek riset pemasaran
d.
Menghadiri seminar
dan lokakarya tentang pemasaran
e.
Merancang strategi
pemasaran
Kesimpulannya,
si pegawai harus dibantu sedemikian rupa agar dari hari ke hari ia semakin
dekat dengan tujuan karir yang telah dipetakan (“diramalkan”) sebelumnya. Hanya
dengan demikian proses perencanaan karir benar-benar mempunyai makna, baik bagi
organisasi, maupun bagi si pegawai sendiri.
D.
PENGEMBANGAN KARIER
Pengembangan
karir adalah proses pelaksanaan (implementasi) perencanaan karir. Pengembangan
karir pegawai dapat dilakukan melalui dua cara diklat dan cara nondiklat.. Pada
bagian ini, cukuplah kita sebutkan beberapa contoh bentuk pengembangan karir
melalui dua cara ini.
Contoh-contoh
pengembangan karir melalui cara diklat adalah :
a.
Menyekolahkan
pegawai (di dalam atau di luar negeri),
b.
Memberi pelatihan
(di dalam atau di luar organisasi),
c.
Memberi pelatihan
sambil bekerja (on-the-job training).
Contoh-contoh pengembangan
karir melalui cara nondiklat adalah :
a.
Memberi
penghargaan kepada pegawai
b.
Menghukum pegawai
c.
Mempromosikan
pegawai ke jabatan yang lebih tinggi
d.
Merotasi pegawai
ke jabatan lain yang setara dengan jabatan semula.
E.
TUJUAN MANAJEMEN KARIER
a.
Menyatukan
strategi dengan permintaan stafing internal.
b.
Mengembnagkan
pekerja sedemikian rupa sehingga dapat dipromosikan
c.
Memfasilitasi
penempatan pekerja
d.
Membantu menciptakan
keragaman pekerjaan
e.
Memperkecil
perpindahan
f.
Memperoleh pekerja
yang berpotensi
g.
Memajukan
pertumbuhan individu
h.
Mengurangi
kesalahan dalam penempatan
i.
Memuaskan
kebutuhan individu
j.
Membantu rencana tindakan afirmatif
adakah penjelasan konsep manajemen karir yang lebih singkat tapi jelas?
ReplyDeleteHarrah's Reno Hotel & Casino - Mapyro
ReplyDeleteFind 제주도 출장샵 Harrah's 문경 출장마사지 Reno Hotel & Casino, 남원 출장안마 Reno 창원 출장샵 Hotel, Reno Hotel information, maps, photos, opening 정읍 출장안마 hours and a parking map of